Benih yang Tumbuh
BLOGNATION – Pertemuan itu berlanjut menjadi percakapan. Percakapan berubah menjadi pertemanan. Zahra menemukan kenyamanan dalam diskusi dengan Revan. Ia pintar, terbuka, dan tahu banyak hal. Revan pun terpikat pada keteduhan Zahra, pada tutur katanya yang lembut dan kepercayaannya pada Tuhan.
Tapi keduanya tahu ada batas. Revan adalah penganut Kristen Ortodoks, sedangkan Zahra adalah Muslimah yang sejak kecil hidup di bawah bayang nilai-nilai pesantren. Makin dekat, makin besar ketakutan itu tumbuh.
“Revan, aku takut kita sedang menanam sesuatu yang tak akan bisa tumbuh sampai akhir,” ucap Zahra pada suatu malam.
Revan terdiam. Tapi ia tahu — ia ingin mencoba.
Bersambung…
